Fakultas Hukum

Palu – Fakultas Hukum Universitas Tadulako (FH Untad) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Transformasi Hukum Indonesia; Menjaga Warisan, Menjawab Tantangan Global”, bertempat di Swiss-Bel Hotel, Kota Palu, pada Minggu (30/8/2025). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber tingkat nasional dan daerah yang memberikan pemaparan terkait perkembangan hukum dalam menghadapi dinamika global.

 

Hadir sebagai narasumber utama, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM RI, yang membawakan materi mengenai Politik Pembangunan Hukum Berbasis Teknologi Informasi. Materi ini menekankan pentingnya digitalisasi dalam sistem hukum sebagai langkah strategis menghadapi era transformasi teknologi.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, turut menyampaikan materi bertajuk Eksistensi Peran dan Kewenangan Daerah dalam Memelihara Warisan Sumber Daya Alam. Pemaparan ini menggarisbawahi urgensi pengelolaan sumber daya alam berbasis kearifan lokal dalam kerangka otonomi daerah.

Adapun Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Amar, hadir sebagai pembicara dengan topik Perguruan Tinggi sebagai Pilar Peradaban: Mencetak Generasi Unggul untuk Indonesia Berkeadilan. Beliau menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mencetak generasi yang berintegritas serta mampu menjawab tantangan pembangunan nasional.

Dekan Fakultas Hukum Untad, Dr. Awaluddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar nasional ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam memeriahkan Dies Natalis Fakultas Hukum Untad ke-44.
“Pada awalnya, kami berencana menghadirkan Menteri Hukum dan HAM sebagai narasumber utama. Namun, beliau berhalangan hadir karena sedang melaksanakan tugas negara. Meski demikian, kegiatan ini tetap berjalan dengan baik berkat dukungan seluruh pihak,” ungkap Dr. Awaluddin.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Hukum Untad berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkaya wacana akademik sekaligus memperkuat komitmen dalam menghadirkan solusi atas tantangan hukum di era globalisasi.